Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Cerita

Instagram and An Unhappy Feeling

Since last week, I've tried to avoid using instagram. I start to realize that I'll be an addict, and cannot through a day without open it. Actually I felt it about two years ago, but the feeling is getting stronger nowadays. I think the app is worst because the new features. I was really in love with instagram in the first two years I use it, but now I am not satisfied anymore when use it. Instagram gives so many informations of course, and it helps me well. We can safe our memories in pictures then post them, and see the comments of our friends about the picture, and also get likes. We can post our opinions or ask suggestions in a caption or in a commets coloumn of friends' posts. We can keep in touch with people in easy ways in case we can't do it in person. Instagram also works in some businesses. But now, it's not as simple as that for me. It's complicated. Seeing others' lives in instagram no longer can cheer me up. Guess what, it's not only me, bu...

Adaptasi

Postingan kali ini akan membahas satu fase dalam kehidupan setiap makhluk hidup yang pasti kita alami sebagai makhluk yang masih hidup. Sebut saja adaptasi. Adaptasi merupakan kemampuan organisme untuk dapat menyesuaikan diri di lingkungan barunya sehingga ia dapat bertahan (hidup) dan berkembang di lingkungan itu. Hasil dari proses adaptasi tersebut adalah bentuk dan tingkah laku adaptif yang memungkinkan suatu organisme dapat bertahan hidup.  Seperti itulah, sehingga sangat kecil kemungkinannya ada orang yang tidak pernah berubah di dunia ini. "You've changed." "Oh, that's normal." Sejujurnya bukan mengenai adaptasi morfologi selaput pada kaki bebek yang aku ingin bahas, tapi lagi-lagi ini adalah perihal yang bagitu intuitif namun sangat umum. Lebih ke adaptasi fisiologis tingkah laku dan perasaan. Kita tahu betul tingkah laku seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia tinggal. Bagiku, perasaan juga beradaptasi. Ia kerap berubah...

Untuk Kerinduan yang (mungkin) Akan Datang

Manusia sering egois pada ekspektasi tentang perpisahan. Tentang rindu yang akan datang setelahnya, Atau tentang keadaan yang akan berbeda. Padahal kesedihan belum tentu membesar Dan kebahagiaan belum tentu mengecil setelah perpisahan. Mungkin kita akan rindu, tapi juga akan ada kabar yang mengobati. Mungkin kita akan rindu, tapi juga akan ada kesibukan yang menutupi. Mungkin kita akan rindu, tapi juga akan ada doa-doa yang meretas sedih. Tegarlah hati-hati yang sering berteman kerinduan, rindu tidaklah seberat itu.. Pic : Pinterest

Post of December

It's december 2017, and it's only 25 days more till we meet 2018, and how old are you in that year? I'm getting older and I'm tired having anxiety about almost everything. Often sad. But honestly I can be happy easily. Warn you that this will be a very little sharing about me. It can't be more important than your lunch, yet can be as warm as a pair of gloves cover your hands in December. Well, I can be happy just by watching drama, eating nice food, buying useful stuff, staying away from bad people, and having good people around me. All those things can bring back my good mood. Humans are disparate, because everyone consumes different things. I've found a quote in a photo's caption while scrolling instagram, sounds like this: "an entire ocean of water can't sink a ship unless it gets into the ship." that's why, what you consume matters. Food is a very close thing with life. Healthy food gives healthy life. We can't control de...

Salty Studio & The Stories of Those around Me

I've finished Salty Studio few days ago, and just like The Stories of Those around Me  I love it so much. These two webtoons were created by Omyo. They had common characters with realistic feelings and toughts. The problems were the usual problems that could easily appear in our lives but we have no idea what will be the end - since nothing is certain and

Environmental Journalism

On monday 28 august I joint an event held by an organization in my city. It's called 'Citizen Journalism Through Social Media' which in fact we discussed more about environmental journalism. The speaker comes from Montana University, his name is Matthew Frank. He is a journalism lecturer and also an environmental journalist. As my promise in my instagram , here I want to share what I've got from the event combining with my idea. The speaker comes from US, so he doesn't speak Bahasa. I don't speak English very well though and can't understand a hundred percent what the speaker said. Just probably eighty percent. Still, according to my opinion, language is not only about the sound made by the speaker but also the gesture and the willing of the people in conversation to understand each other.

Rumit

Dia menyayangimu dengan rumit. Entah sayang yang bagaimana. Seperti teh yang tidak butuh banyak gula untuk dibilang enak, ia hanya perlu cukup. Dia menyayangimu dengan tidak sederhana. Tidak banyak, tidak sedikit. Hanya, kamu seperti utara baginya - yang menganggap dirinya adalah jarum kompas. Dan kamu adalah laut, tempat paling sempurna baginya untuk hanyut. Picture: Google

Menunggu Hujan

#PeopleAroundUs - day 5 Dialog dengan seseorang di sekitarku hari ini. "Sedang apa?" "Menunggu hujan reda." "Tanpa ditunggupun ia akan reda." "Jadi?" "Nikmati saja." ... Sama seperti mengkhawatirkan hal-hal yang sudah pasti di tangan Tuhan. Tidak perlu. :)

a r o m a

Beberapa jam yang lewat, aku mengirim pesan ke Tika (baca: ketika). Terhitung sudah kali kedua kami melakukan ritual saling memberi Pekerjaan Rumah (PR). Lima hari sebelumnya, Tika memberiku PR sebuah kode. Aku memecahkannya dan bahagia. Dia memang ahli membuat orang lain bahagia dengan cara yang aneh. Aneh masih berarti pujian bagiku. Aku tidak mengerti, apa bahagia karena bisa memecahkan kode itu, atau bahagia membaca arti kodenya. Mungkin ini adalah kelipatan. Lihat, betapa Tuhan sangat baik. :) Dalam pesan tersebut aku memberinya PR, untuk membuat sebuah puisi dengan tema 'Lelaki Beraroma Sesuatu'. Sebenarnya aku terinspirasi dari seorang tokoh novel bernama Akshara yang memberi penilaian pada laki-laki berdasarkan aromanya. Ialah Novel Kala Kali, bagian Bukan Cerita Cinta, karangan Windy Ariestanty Ini dia puisinya. Jangan paksakan diri menyimaknya. Hanya perlu membacanya pelan, seirama detik jam - detak jantung - hela napas. Ia lahir dari 60 menit di hari jum'a...

Cerita Hari Ini yang Tak Sama

Rasanya baru kemarin, aku bercerita tentang hari ini, hari yang masih esok saat beberapa waktu yang lama. Aku membayangkan hari ini akan ada cerita itu, tapi yang terjadi bukan cerita yang sama. Dulu, aku membayangkan akan ada cerita-cerita kecil tentang dia, mereka, atau kita. Tapi kemudian aku sadar, mungkin itu bukan hal kecil, karena sulit terjadi pada hari ini. Dulu, aku membayangkan kalau hari ini aku akan berada di tempat itu, tapi sekarang aku di sini - di tempat yang tak sama. Sekarang aku masih melakukannya, membayang-bayangkan tentang hari yang masih esok. Cerita bayangan yang mungkin hanya akan tertinggal di pikiran, tapi sangat ku harapkan benar-benar terjadi di kehidupanku. Aku pikir ini tidak hanya terjadi padaku, tapi juga yang lain. Tapi hari ini kita bersikap seadanya, bersikap bahwa hari ini telah berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan semakin tua, kita semakin realistis. Dengan umur segini, kita sudah tidak memenuhi syarat untuk cita-cita yang i...

Rumah Belanda dan Kue Ombus-ombus

Dulu, sewaktu aku kecil, aku sering bermain ke tempat yang jauh-jauh, angker-angker. Tapi aku gak takut, selama gak sendirian. Di belakang rumah, ada jalan menuju rumah besar peninggalan Belanda, yang masih dihuni sama orang. Aku sering main ke rumah itu. Ada juga rumah peninggalan Belanda yang sudah gak layak huni lagi, rumahnya udah rapuh, bolong-bolong, aku juga sering main di sini, aku dan teman-teman menyebutnya “rumah angker”. Nah, di rumah yang masih ada penghuninya itu, tumbuh sebuah pohon beringin tua yang besaaar sekali di halaman rumahnya yang juga gak kalah besar (waktu aku kecil ya keliatannya besar banget, tapi gak tau ya kalau sekarang apa masih kelihatan besar atau enggak). Kami (aku dan temanku) mainnya di bawah pohon itu, di antara lekuk-lekuk pohon yang masih muat di isi oleh satu atau dua tubuh kami.

Aku dan Papercraft

Aku sebagai manusia kelahiran Pebruari 1993, punya lumayan banyak hobi. Salah satunya adalah hobi melipat kertas. Sekitar tahun 2011, aku mulai suka bikin-bikin papercraft. Mulai dari yang bentuk-bentuknya cube. Karena lucu, aku terus download-in pola-polanya. Jadi, pertama kali aku nemu website boneka kertas yang bentuknya cube itu, aku sampai gak tidur, dan baru tidur setelah selesai subuh. Sangking interested nya sama sesuatu ini. Hahaha Ya sudahhh, untuk mem- publish hasil guntingan/lipatan/tempelan yang pernah aku buat di blog, ku lakukan dengan senang hati. Inilah mereka, papercraft-papercraft buatan aku yang tak seberapa (but, I’m not the designer).